APA BEDA CAPPUCCINO, LATTE DAN FLAT WHITE?
Meski ketiganya tampak serupa, tapi minuman-minuman ini sama sekali tak sama.
CAPPUCCINO, latte dan flat white adalah menu yang paling sering ditemui di café atau coffee shop. Dan ketiganya sebetulnya sama-sama terdiri dari dua “komposisi” utama, yaitu textured milk dan espresso.
Lalu apa bedanya cappuccino, latte dan flat white? Jawabannya terletak pada bagaimana masing-masing minuman ini disiapkan, disajikan dan seberapa baik baristanya telah dilatih—karena setidaknya, sepengalaman saya, terkadang ada barista yang seenak udel bilang “sama aja tuh mba/mas” meski kita sudah protes karena cappuccino yang kita pesan justru disajikan latte. –Maaf, kepada para barista yang barangkali membaca ini. Jika keduanya sama, lalu mengapa namanya berbeda?
Meski sama-sama terbuat dari espresso dan susu, namun yang membedakan ketiga minuman ini adalah jumlah takaran susu dan banyaknya foam yang ditambahkan ke dalam espresso. Banyaknya susu yang ditambahkan ini akan turut memengaruhi rasa minuman yang disajikan. Sehingga karenanya, sekali lagi, (rasa) cappuccino, latte dan flat white tentu saja tidak sama. Simak perbedaannya berikut ini:
CAPPUCCINO
Cappuccino adalah minuman tradisional Italia yang terkenal dengan lapisan atasnya yang berupa froth susu—yang biasanya di-garnish dengan bubuk coklat. Namun, yang membuat minuman ini menjadi khas bukan sekadar froth susu saja. Secara anatomi, cappuccino bisa diilustrasikan menjadi 3 bagian seperti:
∙ 1/3 espresso
∙ 1/3 steamed milk
∙ 1/3 milk froth
Jadi minuman itu dikatakan sebagai cappuccino apabila ia memiliki takaran yang sama untuk setiap komposisinya (espresso, susu steamed, dan froth susu). Untuk mengenali apakah minuman itu adalah cappucino, kita umumnya akan merasakan foam yang agak tegas dan bold di saat pertama tegukan, lalu diikuti kopi dengan rasa milky yang kuat setelahnya. Yang juga perlu diketahui, cappucino tidak memakai art di permukaannya.
LATTE
Latte seringkali disimpulkan sebagai kopi yang cenderung milky. Dan anggapan itu bisa jadi benar, jika dibandingkan dengan cappuccino. Kunci paling mendasar dalam membuat latte adalah pada proses steaming susunya. Umumnya, proses steaming susu ini berfungsi untuk dua hal, yaitu memanaskan susu hingga mencapai temperatur tertentu sesuai dengan yang diinginkan dan untuk menghasilkan micro foam. Dengan kata lain, foam dalam latte biasanya cenderung halus dan tidak tebal.
Komposisi latte bisa diuraikan sebagai berikut:
∙ Double shot espresso (sekitar 60 ml).
∙ Susu yang di-steam, biasanya hampir secangkir penuh.
∙ Micro foam kira-kira hanya setebal 1 cm di lapisan atasnya.
Untuk menandai apakah minuman itu adalah latte, sejak pertama teguk kita akan langsung merasakan kopi yang terasa begitu milky.
FLAT WHITE
Flat white adalah minuman yang cenderung subjektif, dan variasinya tergantung pada negara atau café mana yang Anda kunjungi (kecuali Inggris, karena Inggris memiliki “racikan” khusus mereka sendiri untuk flat white). Secara garis besar, flat white terdiri dari textured milk dan espresso. Beberapa barista mungkin menggunakan takaran susu yang lebih sedikit dibandingkan dengan latte.
Umumnya, flat white disajikan dengan dua variasi:
∙ Tanpa foam. Variasi ini adalah yang paling sering digunakan di banyak café dimana espresso (dalam shot standar) dikombinasikan dengan susu yang di-steam.
∙ Dengan foam. Sementara variasi ini adalah yang cukup umum disajikan terutama oleh specialist coffee shop. Metode ini benar-benar menuntut keahlian dari baristanya, karena pada saat membuat textured milk-nya, si barista harus membuat micro foam yang benar-benar halus namun kerasa.
Kunci utama untuk merasakan perbedaan flat white ini adalah ketika meminumnya, kita akan merasakan kopi yang cenderung kuat namun tetap ada sedikit rasa lembut yang halus menyertainya.
Demikianlah perbedaan antara cappuccino, latte dan flat white. Semoga ‘ilmunya’ bisa dipraktekkan saat nongkrong ke kedai kopi, ya.
Komentar
Posting Komentar